Langsung ke konten utama

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH PROFIL PENGUSASAHA UKM



PROFIL PENGUSAHA UKM
Nama Pengusaha : Hendy Setiono
Curriculum Vitae


Personal Data
Name Hendy Setiono
Place/ Date Birth Surabaya / March 30th1983
Age 26
Gender Male
Status Married
Religion Moslem
Business Address Surabaya Office :
Ruko Manyar Garden Regency Kav.29-30
Jl. Nginden Semolo 109
Surabaya INDONESIA
Phn : +62 31 – 5999975
Fax : +62 31 – 5992405


Jakarta Office :
Jl. Cemara III / 5, Pangkalan Jati,
Pondok Labu Jakarta Selatan
INDONESIA
Phn : +62 21 – 75900970
Fax : +62 21 – 7503071


Nationality Indonesia
Mobile Phone +62 81 33 11 488 65
Email hendy@babarafi.com

Profession President Director of PT. Baba Rafi Indonesia– Founder of Franchise Business “Kebab Turki Baba Rafi”, now Operating more than 750 Outlets in Indonesia and Malaysia





President Director of PT. Piramida Zahira -Founder of Franchise Business “Piramizza”, now operating more than 75 Outlets in Indonesia



President Director of PT. Panen Raya Indonesia – “Ayam Bakar Mas Mono”, a Grilled Chicken Restaurant operating 15 outlets in Indonesia.



Vice Head of Permanent Committee for Entrepreneurship Development – Indonesian Chambers of Commerce and Industry


Business Motivator and Entrepreneurship Mentor





Education background
Year Place
1992 – 1994 Twinbrook Elementary School Maryland USA
1989 – 1992 SD YPVDP Bontang Kalimantan Timur
1994 – 1997 SMP Vidatra Bontang Kalimantan Timur
1997 – 2000 SMU Negeri 5 Surabaya
2000 – 2002 Informatic Engineering Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) until fourth Semester
2002 – 2003 Diploma of E-Commerce Informatics Computer School Singapore Education
2003 – 2004 Advance Diploma of E-Commerce Informatics Computer School Singapore Education




ACHIEVEMENT
Year Achievement
2005 • 1st Winner of “Entrepreneur Business Plan” at Petra University Surabaya
• 1st Winner in “Creating Money With NothingCompetition” at Makassar, 2005
2006 • “Asia’s Best Entrepreneur Under 25 Years” - byBusinessWeek
• “10 People Of The Year 2006” – by TEMPOMagazine
• Winner of “Enterprise 50” – The Hottest Entrepreneur in 2006 – by SWA Magazine.
• Winner of “Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad 21” – by Profesi Indonesia
• Winner of “Indonesian Small and Medium Business Entrepreneur Award” (ISMBEA) 2006by Ministry for Cooperation & SME of Indonesia

2007 • Inspirator “Sound of Change” – by A Mild Live Soundrenaline 2007
• 1st Winner of “Wirausaha Muda Mandiri 2007” (Young Entrepreneur Mandiri 2007) – Category Post Graduate and Alumny - byBank Mandiri
• 1st Winner of “Best Achievement - Young Entrepreneur Award 2007” – by Bisnis Indonesia
• Winner of “Best Franchise 2007” in Local F&B Category – by Pengusaha Magazine
• Winner of “Achievement Man Of The Year 2007” – by Yayasan Citra Profesi Indonesia.
• Winner of “Indonesian Best Entrepreneur Award2007” – by Indonesian Professional Award (IPA)
• Winner of “Indonesian Best Start Up Company2007” – by Yayasan Penghargaan Prestasi Indonesia.
• “Jawara Enterpreneur 2007” – by KONTAN

2008 • Winner of “Asia Pasific Entrepreneurship Awards 2008” - Most Promising Category - byEnterprise Asia from Malaysia.
• Indonesia Ambasador for “Asian Young Leaders Climate Forum” - by British Council
• Winner of “Annual Award of the Most Favorite Leadership 2008” – by The Leadership Award 2008
• “TOP 10 Indonesia Franchisor of The Year 2008” - by Info Franchise Magazine

2009 • Winner of ERNST & YOUNG Entrepreneur Of The Year – “Special Award Entrepreneurial Spirit 2009” – by ERNST&YOUNG
• “The Best Franchise to Invest 2009” – by SWA Magazine.
• 1st Winner of “Indonesia Young Franchise Entrepreneur Award” – by Info Franchise Magazine
• Winner of “TOP 30 Best ASEAN Franchise” – by Info Franchise Magazine.
• Winner of “The Best Marketing – Indonesia Franchisor Of The Year 2009” – by Info Franchise Magazine.
• Winner of “Asia Pasific Entrepreneurship Awards 2009” - Outstanding Category - byEnterprise Asia from Malaysia.
2010 • Winner of “Anugerah Peduli Pendidikan at Company Categorized” – Ministry of National Education of Indonesia






BUSINESS EXPERIENCES
Status Year Description
As Bussiness Owner 2003 – Now “Kebab Turki Baba Rafi”(www.babarafi.com)
• Kebab Fast Food Franchise
• Operating more than 600 outlets in Indonesia and Malaysia.
• Employed more than a thousand of people
• Company name PT. Baba Rafi Indonesia and Baba Rafi Malaysia Sdn. Bhd.


2006 – Now “Roti Maryam Aba-Abi” (www.aba-abi.com)
• Canai Bread fast food Franchise have more than 50 outlets in Indonesia.
• Company name PT. Baba Rafi Indonesia
2008 - Now “Piramizza” (www.piramizza.com)
• Easy to Eat Pizza – Fast Food Franchise have more than 75 outlets in Indonesia.
• Company name PT. Piramida Zahira
2009 – Now “Ayam Bakar Mas Mono”(www.ayambakarmasmono.com)
• A Grilled Chicken Restaurant operating 15 Outlets located in Indonesia.
• Company name PT. Panen Raya Indonesia
As Investor 2007 – Now “Baba Rafi Palace”
• Luxurious Homestay located in Surabaya City.


LANGUAGES ABILITY
1. Indonesia
2. English
3. Javanese (Traditional Language of Indonesia)


Bussiness Community
Community Position
• Kamar Dagang dan Industry Indonesia (Indonesian Chambers of Commerce and Industry) Vice Head of Permanent Committee for Entrepreneurship Development
• Jakarta Entrepreneur Club (JAKEC) Vice Secertary General
• Surabaya Entrepreneur Club (SEC) Co – Founder
• Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Indonesian Young Entrepreneur Asociation) Member
• Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Member
• Junior Chapter International Vice President of Indonesia Region



STORY
Jika sekarang makanan kebab tidak terlalu asing di telinga orang Indonesia, barangkali hal itu tidak lepas dari usaha Hendy Setiono yang sejak tahun 2003 lalu mempopulerkan makanan khas Timur Tengah itu di tanah air.

Hendy Setiono, pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983 itu adalah sosok pengusaha muda yang cukup fenomenal. Dialah Pemilik usaha waralaba “Kebab Turki Baba Rafi”. Memulai usaha pada tahun 2003, kini beliau memiliki lebih dari 750 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di Indonesia. Dan bukan hanya itu. Bahkan usahanya kini telah merambah negeri jiran Malaysia. Sebuah perusahaan dengan bendera Baba Rafi Malaysia Sdn. Bhd. telah berdiri di sana.

Kiprah Hendy menggeluti bisnis fast food ala Timur Tengah ini bermula ketika Hendy menyambangi sang ayah, yang bekerja di perusahaan minyak di Qatar. Kedai kebab di kota itu begitu menjamur, layaknya pedagang bakso di sini. Selama di sana, dia banyak menemui kedai kebab yang dijubeli warga setempat.

Lantaran penasaran, Hendy yang mengaku hobi makan itu lantas mencoba makanan yang lezat bila dimakan dalam kondisi masih panas tersebut. Lidahnya terkesan dengan kelezatan kebab. Saat itu di benak Hendy langsung terbersit pikiran untuk membuka usaha kebab di Indonesia. Alasannya, selain belum banyak usaha semacam itu, di Indonesia terdapat warga keturunan Timur Tengah yang menyebar di berbagai kota.

Kembali dari Qatar, Hendy terdorong menjajal peruntungan. Dia ingin berjualan kebab di Surabaya. Namun, dia tidak ingin usahanya asal-asalan. Dia susun strategi bisnis. Yang pertama dilakukan adalah mencari partner. Dia kemudian bertemu Hasan Baraja, kawan bisnisnya yang kebetulan juga senang kuliner. Awalnya, mereka sengaja melakukan trial and error untuk menjajaki peluang bisnis serta pangsa pasarnya.

Mengingat kebab asli Timur Tengah berukuran besar, mereka berusaha untuk memodifikasi agar lebih familier dengan orang Indonesia. Juga soal rasa. Rasa kapulaga dan cengkeh dibuat sedemikian rupa sehingga kekuatannya rasanya tidak terlalu.

Dengan modal 4 juta rupiah , uang pinjaman dari teman dekat dan kerabat, Hendy memulai usaha. Agar menarik, produknya diberi nama “Kebab Turki Baba Rafi”. Nama Rafi sendiri diambil dari nama anak sulungnya bernama Rafi Darmawan. Adapun Baba berarti ayah dalam bahasa Arab, sehingga Baba Rafi berarti Ayahnya Rafi.

September 2003, gerobak jualan kebab pertamanya mulai beroperasi. Dengan bantuan satu orang karyawan, pria yang gemar naik sepeda ini mulai merintis jalan. Gerobak dorong warna kuning dibuatnya sendiri. Dia mangkal di daerah Nginden Semolo, Surabaya, tak jauh dari tempat tinggalnya.

Tak mau setengah hati dengan usahanya itu, Hendy nekat berhenti kuliah. Padahal sudah empat semester ia lalui di Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Orang tuanya, Bambang Sudiono dan Endah Setijowati, kalang-kabut. Mereka menentang keputusan sulung dari dua bersaudara itu. Hendy bergeming. Keputusannya sudah bulat.

Rupanya, berdagang kebab itu sulit. Tak seindah impian. Baru seminggu berjualan, karyawannya yang cuma seorang sakit dan tidak dapat bekerja. Terpaksa Hendy menjajakan sendiri dagangannya. Nahas, saat itu hujan deras. Dia cuma bisa mendapatkan uang Rp 30 ribu. Padahal modalnya Rp 50 ribu.

Apes tak cuma sekali. Pernah suatu ketika uang hasil dagangan yang tak seberapa raib dibawa karyawan pengganti. Namun, arek Suroboyo ini pantang menyerah. Jatuh-bangun bersama Nilamsari, sang istri, terus dilakoni. Dagang roti kebab jalan terus.

Kesabaran dan kerja keras Hendy mulai menampakkan titik terang. Lambat-laun dagangannya mulai menggaet pelanggan. Kebab Turki Baba Rafi semakin dikenal di Kota Pahlawan. Omzetnya terus menanjak, dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per bulan.

Berbekal ilmu manajemen dan pemasaran yang ditimba dari berbagai seminar, Hendy melompat ke jalur cepat. Pada 2004, Kebab Turki Baba Rafi dikembangkan dalam bentuk waralaba. Startegi ini berhasil. Bisnis Hendy pun berkibar. Hanya dalam kurun empat tahun, 100 gerai Kebab Turki Baba Rafi sudah tersebar di 16 kota di Indonesia.

usaha pun sudah berubah menjadi PT Baba Rafi Indonesia. Pada 2008 gerai kebab telah mencapai 325 di 50 kota. Total jumlah karyawan Baba Rafi ada 700 orang. Omzetnya melambung menjadi Rp 4 miliar per bulan.

Sukses Hendy membangun usaha dari kecil hingga menjadi besar telah diakui berbagai kalangan. Majalah Tempo pada 2006, misalnya, memilih Hendy sebagai satu dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia. Majalah Business Week International juga menobatkan Hendy sebagai “Asia’s Best Entrepreneur Under 25″. Tahun 2007, Hendy menyabet gelar “Terbaik I Wirausaha Muda Mandiri 2007″ dalam perhelatan yang digelar Bank Mandiri
Prinsip Hendy dalam berbisnis
Hendy punya moto LETAM, ini kebalikan dari METAL.
L – Lihat peluang yang ada. E – Evaluasi peluang itu. T – Tirukan cara yang mungkin dapat diadopsi. A – Amati caranya dan lakukan. M – Modifikasi cara yang telah dipilih itu.


Sumber : http://www.hendysetiono.com/

Komentar

  1. Nice post =)

    Anda Pengusaha/Manager Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau Koperasi tetapi
    pencatatan data-data masih manual?
    Atau anda sudah memiliki Sistem Informasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
    atau Koperasi tapi masih kurang puas dengan sistem yang sudah ada?
    Atau mau buat Sistem Informasi baru tapi dana terbatas?
    Kami Solusinya..!!!
    Hubungi FERNANDES - HP : 083834375641 / BBM : 75286D3B
    / WEBSITE : www.cvelecomp.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

Menciptakan Lingkungan Pembelajaran             Program pelatihan harus mencakp prinsip-prinsip pembelajaran tertentu agar mereka dapat pengetahuan dan berbagai ketrampilan pada program pelatihan serta menerapkan informasi tersebut pada pekerjaannya. Pelatihan dan pengembangan SDM menjadi suatu keniscayaan bagi organisasi, karena penempatan karyawan secara langsung dalam pekerjaan tidak menjamin mereka akan berhasil. Karyawan baru sering sering merasa tidak pasti tentang peranan dan tanggung jawab mereka. Permintaan pekerjaan dan kapasitas karyawan haruslah seimbang melalui program orietasi dan pelatihan. <span class="fullpost"> Keduanya sangat dibutuhkan. Sekali para karyawan telah dilatih dan telah menguasai pekerjaannya, mereka membutuhkan pengembangan lebih jauh untuk menyiapkan tanggung jawab mereka di masa depan. Ada kecenderungan yang terus terjadi, yaitu semakin beragamnya karyawan dengan organisasi yang lebih datar, dan persaingan global yang

LG Optimus 2X (P990), Pertama Dengan Dual-Core (Dikembangkan oleh produsen prosessor grafis NVIDIA ®, Tegra dual-core 2 sistem chip yang diterapkan di

LG Mobile Indonesia sekali lagi menunjukkan kekuatannya dalam mengarungi dunia ponsel cerdas berbasis Android, setelah memperkenalkan dua ponsel cerdas Android LG Optimus One dan LG Optimus Me. LG Mobile Indonesia kembali memberikan kejutan dengan memperkenalkan LG Optimus 2X (P990) Ponsel cerdas dual-core pertama di dunia. LG Optimus 2X yang diluncurkan di Korea pada bulan Januari, akan dilepas ke pasar posel di Indonesia bulan ini. "Teknologi Dual-core adalah lompatan berikutnya dalam teknologi ponsel ini bukti komitmen LG untuk ponsel cerdas dengan fitur terkini di tahun 2011," kata Kim Weon Dae, Presiden Direktur LGEIN Dikembangkan oleh produsen prosessor grafis NVIDIA ®, Tegra dual-core 2 sistem chip yang diterapkan di LG Optimus 2X berjalan pada kecepatan 1GHz dan menawarkan konsumsi daya yang rendah namun kinerja tinggi dalam memutar video dan audio. Pengguna dapat menjelajahi dunia maya lebih cepat dan menikmati game lebih bertenaga dibandingkan dengan prosesor single

Organisasi Garis dalam Struktur Organisasi Manajemen

Dalam tipe organisasi garis, kekuasaan berjalan secara langsung dari atasan kepada bawahan, langsung dari manajemen/manajer kepada orang-orang/pegawai, sampai setiap orang tercakup di dalamnya. Suatu perintah datang dari atasan kepada bawahannya dalam garis langsung. Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang di dalamnya terdapat garis wewenang, yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahannya. Semua bagian mulai dari pucuk pimpinan sampai yang terendah dihubungkan dengan suatu garis wewenang/komando. Setiap kepala bagian/departemen/divisi mempunyai tanggung jawab untuk melapor kepada bagian atau unit yang berada satu tingkat di atasnya. Bentuk organisasi garis/lini disebut juga bentuk lurus atau bentuk militer (military organization). Sistem ini adalah yang paling praktis, karena tata hubungannya sangat sederhana sekali. Dari Top Manajer sampai bawahan yang paling bawah, segala sesuatunya berlangsung menurut garis komando biasa, sehingga tidak ada k